pernah suatu hari saya berdiskusi dengan seorang kawan di taman kampus, waktu itu taman kampus kami(fmipa unm) masih bebas dan masih menjadi tempat favorit kami untuk berbagi ilmu dan bercerita(sampai akhirnya sebuah surat pernyataan berstempel nama fakultas dan materai 6000 melarang kami untuk mengunakan taman kampus itu untuk di jadikan tempat "beronani intelektual "bahasa yang sering dipakai oleh kawanku ketika sedang asyiek berdiskusi) kebetulan tema pembicaraan hari itu tentang sebuah kata yang mampu menghipnotis seseorang untuk berbuat gila "cinta"
saya memulai diskusi sore itu dengan kata bahwa semua manusia harus memiliki cinta karna tanpa cinta agama hanyalah sebuah wadah tanpa isi, cintalah yang memberi arti dan nilai pada diri manusia.
belum selesai pembicaraanku, kawanku memotong pembicaraanku(mungkin dia paham maksud pembicaraanku akan mengarah "kemana" hhehehe ) katanya tidak ada yang berhak di cintai selain dari pada Allah, karna cinta kepada Allah itu hakiki sementara cinta kepada yang lain itu hanyalah cinta yang bersifat munafik.
sejenak saya diam dan tak mampu lagi untuk melanjutkan pembicaraanku yang terpotong tadi, dalam hati saya memikirkan kata kata terakhir dari kawanku ini apakah cinta kepada selain Allah hanyalah cinta yang bersifat munafik.??
lalu keberanikan diri untuk berbicara dan bertanya kepada kawanku ini. apakah sebenarnya cinta itu?? kawanku dengan sigap menjawab bahwa cinta adalah adalah pengabdian dan berserah diri hanya kepadanya. lalu kulanjutkan bertanya apakah dengan berserah diri dan mengabdi akan mendatangkan cinta?? dengan maksud mau berlepas diri, kawanku mengatakan wallahu a'lam jawabnya.
dengan nada yang jengkel( dalam hati mengapa segala sesuatu diserahkan hanya allah yang tahu seakan akan kita menutupi kemalasan kita berpikir dengan bersembunyi di balik kata wallahu a'lam. kapan pintarnya klo sedikit sedikit diserahkan kepada allah lalu kapan di gunakannya akal untuk berpikir) saya bertanya kepada kawanku bagaimana bagaimana kita mendefinisikan cinta kepada Allah sementara yang kita cintai tak mampu di definisikan??? bukankah itu hanya akan membuat manusia salah menafsirkan cinta??
sambil tersenyum kawanku mengatakan, sudahlah ini tentang keyakinan dan kepercayaan klo kamu yakin bahwa tuhan itu ada, jalankan saja perintahnya dan jauh larangannya maka cinta itu akan timbul dengan sendirinya.
saya semakin heran dan bingung dengan jawaban dari kawanku ini, tapi belum habis heranku suara adzan di mesjid mengakhiri diskusi kami. mau tak mau kami harus menhentikannya....#####!!!!@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar