Karna sejuta kata di mulut tak lagi
bertuah
Dan kaki yang tak mampu menopang lutut
untuk berdiri
Sementara kertas putih menyepi tak disentuh
Terjaba sunyinya senja tanpa takut
kegelapan
Dengan hati merontah dan hasrat belum
menyerah pada matinya akal
Adalah
gerakan ghaib pencungkil kemunafikan
Di ayungkan oleh panggilan nurani yang
bertanggung jawab
Merobek angkara murka ketidakadilan
Dari congkaknya sangkar sangkar besi
penanda penjara intelektual
Di benci sang dewa empu_nya kebenaran akademik.
Terselip kertas perlawanan dengan
kata-kata
Adalah dialog buntu dalam demokrasi
Adalah demonstrasi yang tak mengema
Di intai tangan-tangan jail yang
mengatas namakan agama
Namun tak hentiknya pena ini akan
menulis dan menempelkan
Pesan-pesan ghaib di dinding yang menyejarah
itu
Karna coretan ini
Adalah pesan yang berbicara realita tanpa
basa-basi
Adalah kata diam namun nyaring
memerahkan mata dan telinga
Adalah kata-kata hitam putih yang
meninggalkan warisan kedalam hati
ketertindasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar