Minggu, 25 November 2012

selamat datang generasi kasihan di kampus tanpa harapan

kasihan kau adik-adikku,, masuk dikampus ini disaat tak ada lagi harapan dsini,,

kasihan kau karena yang menyambutmu hanya yang menghardikmu, yang memalakimu, yang melihatmu sebagai tamu tak diundang, dan kami hanya melihat mu berjalan tertatih mencari arah, sembari kami tersenyum sinis disamping wajah beringas yang sekian lama berusaha di kebiri. Kau tak lagi melihat keriuhan dari wajah  penuh kebersamaan dalam senang dan duka,,dimana dulu gaum spirit perlawanan yang tak kenal lelah dan tak takut mati.. sebentar lagi kau akan menjadi sampah-sampah perjuangan, sampah-sampah perlawanan, sampah-sampah masyarakat, sampah gerakan yang akan teralienasi dari dimensi kemahasisswaanmu,

kasihan kau tak akan mengenali dirimu lagi, larut dalam hiruk pikuk dunia hedonisme dan tetap merasa hambar, kau hanya kan menemukan dirimu dalam sebuah ruangan bersegi empat yang bernama penjara intelektual yang akan menjauhkanmu dari realitas yanga ada, nasibmu ditentukan oleh birokrasi yang melarang kami mendekatimu,oleh birokrasi yang menganggap kami onak yang akan menggoresmu jika terlalu dekat, oleh birokrasi yang akan memberikan kami bogo mentah apa bila kami bergurau masa depan denganmu,oleh birokrasi yang menganggap kulit mulusmu lebih berarti dari apapun DAN kalian bersorak riang akan itu.

kasihan kau akan menjadi robot intelektual yang tak mampu melihat realitas diantara imajinasimu,, esok kau akan menjadi mesin-mesin pembunuh, robot-robot penghancurr ciptaan institusi yang menganggap diri dewa pemilik kebenaran, paling tahu kebutuhan dunia dan kemana dunia akan bergerak, padahal mereka sibuk dengan proyek dan kenyamanan dalam ruang ajaib yang penuh suasana sejuk.  Kau tak lagi mampu melihat lebih jauh dari bayanganmu,  tak ada lagi yang benar-benar peduli padamu..,

selamat datang generasi kasihan di kampus tanpa harapan

Tidak sampai di situ adik- adikku. belum lagi mereka yang katanya religius akan memperebutkan kalian seperti daging yang di perebutkan oleh srigala yang kelaparan. Mereka akan mengupayakan segala cara termasuk intervensi akademik untuk menarik kalian masuk kedalam komunitasnya. Karna mereka pikir kalian adalah kertas putih yang harus segera di isi, dan apa bila tidak di isi secepat mungkin kertas putih itu akan ternodai oleh debu-debu kritisisme oleh kakak kalian yang kata mereka haluan kiri dan tidak baik pemahaman religiusnya(sayapun yakin kalian akan lebih melihat cover dari pada isinya) kalian akan lebih percaya pada mereka yang panjang jenggot dan celana jingkrangnya. Bukankah religuisme sampai hari ini masih di ajarkan sebagai usaha seseorang dalam memonopoli tuhan dan kebenaran. Maka dengan sendirinya mereka akan menghakimi orang lain yang berbeda agama dengannya. Akibatnya, kalian akan mendapati kehidupan beragama kita kurang berfungsi sebagai pengikat persaudaraan dan membantu menumbuhkan kearifan dan sikap rendah hati kita untuk saling menghormati dan saling memahami perbedaan yang ada. Dan  Pada akhirnya, pluralitas kehidupan beragama lebih cenderung menjadi penyebab tatapan sinis yang tak ada habis-habisnya.

Terakhir mungkin untuk kalian adik-adikku. jangan sekali-kali berpikir bahwa pilihan itu ada selama bukan kalian yang menciptakan pilihan itu. Karna toh ketika kalian menjatuhkan pilihan yang ada hari ini. Percaya dan yakinilah bahwa pilihan itu sudah di pilihkan oleh pihak tertentu baik secara langsung ataupun tidak langsung. Sebagai penutup dari tulisan ini saya memulai dengan kata-kata provokatif. Bukan untuk memprovokasi kalian tapi justru mengingatkan kalian bahwa betapapun sulitnya kita harus tetap menciptakan pilihan pilihan kita sendiri.

Kita mempunyai jalan untuk dipilih. Secara terus terang mengikuti kebodohan diri sendiri dengan sikap apatisme. Diam dan pembiaran pembodohan itu terjadi dalam diri sendiri dengan sikap pragmatisme. Atau berjalan di atas kaki sendiri, otak kita sendiri, kata-kata kita sendiri dengan melihat REALITAS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar