Jumat, 14 Desember 2012

Dukamu, Dukaku, Duka Ketertindasan

Kawan Gazaku membungkam suara senapan di sana
Kabarnya sebuah rintihan telah ia sandarkan di baitul Quds
Berpesan tentang nurani yang tersayap belati sengsara
Dan empuhnya kalimat syahid memberi rindu dalam bahagia
Menguji Iman merobek awan kegelapan warisan Qabil.

Disana, kawan nusantaraku mengigil kedinginan tak beratap
Berselimut peluhnya lelah dalam hitam gelapnya malam
Menahan lapar dalam pesona ilusi-ilusi keniscayaan
Dari taman-taman hati yang tak redup sengsara
Kabarnya penguasa tak henti merampas cinta mereka

Kawan, disini kala asa kutitipkan di jalan, lalu kupanggil setiap nama jalan
Belum lagi kuberkata, mereka meradang menolak kami yang datang
Pemberontak terhadap sistem yang mengangkang pencipta lapar yang merana
Ingin kukabarkan padamu  yang menanti syahid bahwa kami rindu semangatmu
Ingin kumengajak marah datang, sembari memadu canda menelusuk  dibalik senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar