Kabarnya
sebuah rintihan telah ia sandarkan di baitul Quds
Berpesan
tentang nurani yang tersayap belati sengsara
Dan empuhnya
kalimat syahid memberi rindu dalam bahagia
Menguji Iman
merobek awan kegelapan warisan Qabil.
Disana,
kawan nusantaraku mengigil kedinginan tak beratap
Berselimut
peluhnya lelah dalam hitam gelapnya malam
Menahan lapar
dalam pesona ilusi-ilusi keniscayaan
Dari taman-taman
hati yang tak redup sengsara
Kabarnya
penguasa tak henti merampas cinta mereka
Kawan, disini
kala asa kutitipkan di jalan, lalu kupanggil setiap nama jalan
Belum lagi
kuberkata, mereka meradang menolak kami yang datang
Pemberontak
terhadap sistem yang mengangkang pencipta lapar yang merana
Ingin kukabarkan
padamu yang menanti syahid bahwa kami
rindu semangatmu
Ingin kumengajak
marah datang, sembari memadu canda menelusuk
dibalik senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar